SISTEM KELISTRIKAN RSU SARILA HUSADA, SERTA PENCEGAHAN DINI BAHAYA KEBAKARAN AKIBAT KONSLETING (HUBUNGAN ARUS PENDEK)

SISTEM KELISTRIKAN RSU SARILA HUSADA, SERTA PENCEGAHAN DINI BAHAYA KEBAKARAN AKIBAT KONSLETING (HUBUNGAN ARUS PENDEK)

           Pada hari Kamis 14 November 2019 pukul 12.30 WIB, RSU Sarila Husada mengadakan kolaborasi dengan tim IPSRS (Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit) mengadakan kegiatan ilmiah RTD (Round Table Discussion) dengan tema “Sistem Kelistrikan RSU Sarila Husada, Serta Pencegahan Dini Bahaya Kebakaran Akibat Konsleting (Hubungan Arus Pendek)”. Kegiatan rutin yang dilaksanakan di RSU Sarila Husada guna meningkatkan pengetahuan dan refresh ilmu yang bermanfaat. Dihadiri oleh rekan – rekan perwakilan dari seluruh unit di RSU Sarila Husada yang berjumlah 39 peserta.










         Pada kesempatan ini, Narasumber memberikan penjelasan terkait sistem listrik yang merupakan prasarana untuk penyediaan kebutuhan listrik dari tegangan menengah dan tegangan rendah dari sumber listrik sampai dengan titik – titik peralatan elektrik di setiap unit pelayanan. Jika terjadi kebakaran akibat konsleting umumnya disebabkan karena adanya konduktor positif dan negatif yang terdapat dalam kabel yang berhubungan satu sama lain. Pencegahan dini bahaya kebakaran akibat konsleting, meliputi :

  1. Jangan menumpuk colokan listrik pada suatu tempat, karena dapat mengakumulasikan panas yang akan mengakibatkan konsleting listrik
  2. Segera cabut alat – alat yang sudah tidak digunakan seperti charge, kulkas, dispenser dll
  3. Menggunakan alat – alat listrik seperti kabel, saklar, stop kontak, steker yang memiliki label SNI (Standar Nasional Indonesia) , LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) atau SPLN (Standar PLN)
  4. Menggunakan jenis dan ukuran kabel sesuai peruntukan dan kapasitas hantar arusnya
  5. Jika sekring putus, tidak disarankan untuk menyambungnya dengan kawat, karena setiap sekring sudah mempunyai standar seberapa jauh sekring tersebut menerima beban

Beberapa jenis pemadam api :

  1. Pemadam api jenis serbuk kering
    Secara kimiawi menghambat pembakaran dan boleh dikatakan penangkal kebakaran yang universal.
  2. Pemadam api jenis air yang dimampatkan
    Sebagai penghambat kebakaran yang mencakup kertas, kayu, plastik, sampah atau kain.
  3. Pemadam api jenis karbondioksida
    Dapat digunakan secara praktis untuk segala jenis api kecuali api gas
  4. Pemadam api jenis busa
    Bekerja dengan baik, bukan hanya terhadap api golongan A, melainkan khususnya kebakaran yang mengandung zat cair yang mudah terbakar (pelumas untuk industri, bahan bakar) yang umumnya dikenal sebagai produk – produk petroleum.

Cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) :

  1. Cabut pin pengaman
  2. Arahkan nozel ke arah api
  3. Remas katup air
  4. Ratakan kiri ke kanan

           Rumah Sakit menerapkan pencegahan dini bahaya kebakaran akibat konsleting (hubungan arus pendek) untuk dapat melindungi pasien, tenaga kesehatan, masyarakat dari bahaya kebakaran yang disebabkan oleh konsleting (hubungan arus pendek). Peserta yang mengikuti sangat antusias, terbukti dengan banyak peserta yang memperhatikan dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pencegahan dini bahaya kebakaran akibat konsleting (hubungan arus pendek) disertai dengan refresh simulasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

RSU Sarila Husada, Mitra anda menuju sehat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*